Senin, 19 Januari 2015

SEJARAH RAJAH ATAU TATTOO

Rajah atau tato (bahasa Inggristattoo) adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Dalam istilah teknis, rajah adalah implantasi pigmen mikro. Rajah dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan. Rajah pada manusia adalah suatu bentuk modifikasi tubuh, sementara rajah pada hewan umumnya digunakan sebagai identifikasi.

Rajah merupakan praktik yang ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Rajah dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang. Rajah digunakan secara luas oleh orang-orang Polinesia,FilipinaKalimantanAfrikaAmerika UtaraAmerika SelatanMesoamerikaEropaJepangKamboja, serta Tiongkok. Walaupun pada beberapa kalangan rajah dianggap tabu, seni rajah tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia.

Etimologi

Kata "tato" berasal dari bahasa Tahiti, "tatu" berarti menandakan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tato berarti gambar atau lukisan pada bagian (anggota) tubuh.

Sejarah

Seorang pria Dayak menunjukkan rajahan di dada dan perutnya. Foto dari koleksi Tropenmuseum Amsterdam.
Keberadaan merajah tubuh di dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata rajah tubuh sudah dilakukan sejak 3000 tahun SM (sebelum Masehi). Tato ditemukan untuk pertama kalinya pada sebuah mumi yang terdapat di Mesir. Dan konon hal itu dianggap yang menjadikan tato kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, termasuk salah satunya suku Indian di Amerika Serikat dan Polinesia di Asia, lalu berkembang ke seluruh suku-suku dunia salah satunya suku Dayak di Kalimantan.
Tato dibuat sebagai suatu symbol atau penanda, dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi si empunya dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tato dibuat juga memiliki tujuan demikian. Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri.


Tato Mesir, yang diperkirakan tato tertua ditemukan pada 1300 SM sedangkan Mentawai sudah menato tubuh mereka sejak kedatangan mereka ke pantai barat Sumatera pada Zaman Logam, 1500 SM – 500 SM. Mereka bangsa Proto-Melayu yang berasal dari daratan Asia (Indocina).
Menurut para peneliti “tato” di Indonesia, Tattoo Mentawai adalah yang tertua di dunia yang dikenal sebagai Titi. Bagi masyarakat Mentawai yang mendiami kepulauan Mentawai di dekat Sumatera, tato merupakan roh kehidupan. Salah satu posisi tato adalah untuk menunjukkan identitas dan perbedaan status sosial atau profesi. Sebagai contoh, tato  Sikerei (sebutan untuk dukun Mentawai) berbeda dengan tato pemburu. Pemburu dikenal dengan gambar binatang tangkapannya, seperti babi, rusa, monyet, burung, atau buaya. Sedangkan Sikerei diketahui dari tato bintang “Sibalu-balu” di tubuh mereka.


Berdasarkan tradisi Mentawai, tato juga memiliki fungsi sebagai simbol keseimbangan alam. Dalam tradisi orang Mentawai, objek seperti batu, hewan, dan tumbuhan harus diabadikan di tubuh mereka. Mereka menganggap semua hal memiliki jiwa. Fungsi lain dari tato adalah seni, orang Mentawai menato tubuh mereka sesuai dengan kreativitasnya.
Kedudukan tato diatur oleh kepercayaan suku Mentawai, yang disebut Arat Sabulungan. Istilah ini berasal dari kata “sa” (koleksi), dan “bulung” (daun). Kumpulan daun yang disusun dalam sebuah lingkaran yang terbuat dari kelapa atau pucuk pohon sagu, yang diyakini memiliki kekuatan magis yang disebut “Kere” atau “Ketse”. Ini digunakan sebagai media untuk pemujaan terhadap “Tai Kabagat Koat” (Dewa Laut), “Tai Ka-leleu” (Dewa hutan dan gunung), dan “Tai Ka Manua” (Dewa awan).
“Arat Sabulungan” digunakan dalam setiap upacara, kelahiran, pernikahan, pengobatan, pindah rumah, dan tato. Ketika anak laki-laki memasuki masa pubertas, usia 11-12 tahun, tetua yang disebut Sikerei dan Rimata (kepala suku) akan bernegosiasi untuk menentukan hari dan bulan pelaksanaan tato.
Menato ala Mentawai
Setelah itu, dipilihlah “Sipatiti” (artis tato). Sipatiti tidak didasarkan pada penunjukan jabatan publik, seperti dukun atau kepala suku, tetapi profesi laki-laki. Keahlian Sipatiti itu harus dibayar dengan seekor babi. Sebelum tato dilakukan, diatur Upacara pertama dipimpin oleh Sikerei di Puturukat (galeri milik sipatiti).
Tubuh anak laki-laki yang akan tato digambar dengan tongkat. Sketsa pada tubuh kemudian ditusuk dengan jarum kayu. Tubuh anak dipukul perlahan-lahan dengan tongkat kayu untuk memasukkan pewarna ke dalam lapisan kulit. Pewarna yang digunakan adalah campuran daun pisang dan arang tempurung kelapa

Minggu, 28 Desember 2014

URBAN SKETCH

Urban Sketchers (USK) adalah sebuah komunitas global para seniman yang membuat gambar langsung di lokasi kota-kota dan desa dimana mereka tinggal atau berkunjung. Gambar-gambar mereka dikerjakan dalam wujud Jurnalisme Visual untuk mencatat kehidupan sekitar mereka sebagaimana mereka melihatnya terjadi di depan mata mereka sendiri.
Gerakan Urban Sketchers yang dimulai di Seattle pada tahun 2007 oleh Gabriel (Gabi) Campanario dan telah berkembang ke negara-negara lainnya dengan satu manifesto sebagai pemersatu. Moto Urban Sketchers adalah ‘Menunjukkan pada dunia, satu gambar setiap kalinya!
Urban Sketchers bermula sebagai group dalam Flickr pada November 2007. Gabriel Campanariosang pendiri Urban Sketchers adalah seorang pembuat ilustrasi dan jurnalis berkebangsaan Spanyol yang tinggal di Seattle. Beliau adalah jurnalis Seattle Times yang berkontribusi sebagai seniman dan penulis untuk edisi cetak dan online. Dengan semakin bertambahnya jumlah seniman yang mengunggah dan berbagi gambar secara online, Campanario memulai sebuah group yang mendukung dan mengedepankangambar jurnalistik yang bercerita tentang kehidupan nyata sebagaimana terjadi di depan mata sang seniman.



Setahun kemudian pada tahun 2008 Campanario membuat blog Urban Sketchers. Partisipasi dalam blog Urban Sketchers dilakukan berdasarkan ajakan dan dalam jumlah terbatas, yaitu seratus seniman. Munculah istilah Urban Sketchers Correspondent, yang mempunyai komitmen untuk mengkontribusi sketsa jurnalistik secara teratur. Sketsa-sketsa tersebut harus disertai dengan keterangan: kapan dan dimana sketsa dibuat dan beberapa detail mengenai tehknik gambar ataupun cerita di lokasi itu.
Urban Sketchers menggambarkan kejadian dalam kehidupan sehari-hari, kejadian-kejadian dalam kota-kota besar, kota kecil, maupun pedesaan. Bangunan, orang-orang, taman, pasar, pesawat, kereta dan mobil, toko-toko, cafĂ©, apapun dan manapun yang terlihat terekam dalam buku-buku sketsa Urban Sketchers. Sejalan dengan tujuan jurnalistik mereka, seniman membuat catatan sejarah visual kehidupan di sekitar mereka. Para Sketchers menggunakan beragam teknik sketsa dan material, mulai dari pensil , tinta, cat airhingga tablet grafis.


Selama abad ke 20 praktek sketsa mengalami kemunduran dibandingkan umumnya dilakukan pada 100 tahun sebelumnya. Fotografi menjadi fokus sebagai metode pilihan untuk menampilkan gambar untuk penulisan dan jurnalisme. Sketsa diposisikan pada studio-studio kusam di sekolah-sekolah seni klasik, hanya dilakukan oleh segelintir orang saja dan bukan bagian kehidupan sehari-hari . Dan kemudian trend seni ini kembali hidup lagi. Pada kisaran awal tahun 2000, lelaki atau perempuan dengan buku sketsa kecilnya dan pena atau kuas mulai terlihat di kedai-kedai kopi, taman, jalan, dan bandara. Praktek sketsa sedang mengalami kebangkitan; dan gerakan Urban Sketching mendukung keterlibatan melalui berita mulut ke mulut dan dalam kelas-kelas seni dan jejaring sosial secara online



Ribuan sketcher di seluruh dunia terhubungan menggunakan berbagai macam media sosial seperti Facebook, Twitter, Blogger, Flickr. Banyak yang tidak berbahasa sama, tetapi mereka mampu berkomunikasi tanpa kesulitan melalui penggambaran visual. Sebagai tambahan dari blog aslinya dengan seratus koresponden, sekarang parasketcher memiliki grup Facebook, blog regional, beberapa grup flickr – secara lokasi dan tema.







Rabu, 01 Oktober 2014

Manipulasi wajah dengan efek typography (huruf)

Publish: 1 oktober 2014 | Author & Copyright: Dicka | Status: FREE tutorial

Bagi kalian yang ingin wajah temen, sodara, keluarga, atau wajah sendiri pengen dirubah menjadi huruf-huruf atau kata-kata, pas banget kalian membuka blog ini. Kalian bisa mengikuti cara-cara di bawah ini.

Untuk mengisi waktu tidak ada salahnya kita belajar Photoshop, Berikut langkah - Langkah Manipulasi Wajah dengan Efek Typography :




1. Pilih file yang akan diedit
Pilih file dengan contrast yang bagus. Buka pada photoshop. File-Open.
DCNK.art


2. Ketik tulisan yang akan dijadikan mask pada wajah
Tulisan yang digunakan usahakan dengan ukuran yang agak kecil dan padat menutup semua bagian wajah.
DCNK.art


3. Seleksi contrast wajah
Pada tahap ini kita sembunyikan dulu layer tulisannya dengan menghilangkan tanda mata di samping layer.
Kemudian lakukan seleksi pada wajah, dengan Select- Color Range. Kemudian OK.
DCNK.art
Setelah mendapatkan hasil seleksi, tekan Ctrl+J untuk membuat layer untuk hasil seleksi.
Tekan Ctrl+Shift+U, untuk membuat gmbar menjadi hitam putih/ Desturate.
DCNK.art
Lalu tekan Ctrl+L, atur setting Level seperti gmbar untuk mendapatkan gelap terang yg lebih jelas.
DCNK.art


4. Masking pada Wajah
Sebelumnya sembunyikan layer background/ gmbar asli dengan menghilangkan tanda mata di samping layer.
Tampilkan kembali layer tulisan, atur posisi pas dengan wajah.
DCNK.art
Kemudian seleksi gambar wajah. Tekan dan tahan Ctrl dan klik pada kotak layer wajah.
DCNK.art
Setelah terseleksi, kita lakukan masking pada tulisan. Aktifkan layer tulisan, tekan dan tahan tombol Alt dan klik pada tombol thumbnail Add Layer Mask.
DCNK.art
Setelah mendapatkan hasil masking seperti ini (pada Gambar), Lakukan invert, tekan Ctrl+I dan sembunyikan layer wajah (Layer 1).
DCNK.art
Dan hasilnya:
DCNK.art


5. Finishing
Pada sisi luar wajah terdapat hasil seleksi yg belum rapi, kita hapus dengan eraser tool, atau pada layer mask juga bisa.
Klik kanan pada layer tulisan, pilih Blending Option- Gradient Overlay.
DCNKart
dan hasilnya:
jika hasilnya terlalu terang, bikin layer baru dengan warna gelap, Blending Mode= Overlay
DCNK.art

Hasilnya:
DCNK.art

Aplikasikan ke apapun yang kamu suka! :D
DCNK.art



Created by:
Dicka Arfianto

Terima kasih, Semoga bermanfaat dan selamat mencoba....

Manipulasi efek tattoo dengan photoshop

Publish: 1 oktober 2014 | Author & Copyright: Dicka | Status: FREE tutorial

Siapa yang mau pasang tatoo pada foto menggunakan Photoshop dan dijamin gratis dalam sekejap jadi gak sakit serta gak perlu pergi ke tukang tatoo karena kamu bisa mentatoo dirimu sendiri, dengan Photoshop semuanya jadi lebih mudah dan menyenangkan...

LEt's Do it...

Langkah 1
- Siapkan gambar yang akan di Tatoo
Disini saya menggunakan gambar ini yang bisa di Download Disini di Tutorial Efek Tattoo

Artis dan Model ilmugrafis

 dan

Gambar Motif Tatoo

- Setelah itu buka kedua gambar dengan adobe Photoshop


Langkah 2
- Gabungkan kedua gambar menjadi satu dengan move tool (gambar tattoo didrag ke gambar Artis)

Jangan Lupa gunakan mode Overlay

- Gunakan Selection Tool untuk menyeleksi bagian tangan

HELP: Silahkan baca Tutorial Seleksi Pada Object

- Setelah menyeleksi bagian tangan gunakan inverse untuk membalikkan seleksi ke luar daerah tangan si Artis
kemudian pindah ke layer 4 (tatoo) dan tekan tombol DEL pada keyboard

Hasilnya



Langkah 3
Hapus daerah - daerah putih yang masih melekat pada tangan artis dengan menggunakan Magic Eraser Tool

Tutorialnya ada di Memisahkan gambar dari Background

Nah Hasilnya:

Hehehe... Tattoonya udah jadi gausah harus pergi ke tukang tattoo hehe....

Wah Ternyata Mbak ini Supporternya Timnas Indonesia juga ya... Gak nyangka Loh :p

SELAMAT MENCOBA :)